TUGAS
SISTEM KTISTAL

DISUSUN OLEH :
NAMA :
ENTIANA SISWANTI
NIM : 410014139
KELAS : 02
TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014
Kata pengantar :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha
Esa atas segala limpahan Rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan dan
menyusun makalah tentang sistem kristal ortorombik dan sistem kristal Triklin
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalan ini dapat
berguna sebagai salah satu acuan, panduan , petunjuk maupun pedoman bagi para
pembaca sehingga kita dapat mengetahui apa itu sistem kristal ortorombik dan
triklin.
Makalah ini saya akui masih jauh dari
sempurna karena pengalaman saya masih sangat kurang. Oleh karena itu saya
harapkan saya kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Daftar isi :
A.Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Kristalografi
adalah suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari sistem-sistem kristal.
Kristalografi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk luar kristal serta cara
penggambarannya. Kristal atau hablur adalah suatu benda padat homogen berbentuk
polihedral teratur, dibatasi oleh bidang permukaan licin, rata, yang merupakan
ekspresi bangun atau struktur dalamnya. Suatu kristal dapat didefinisikan
sebagai padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi tertentu. Jadi,
kristal merupakan suatu padatan dengan susunan atom yang berulang secara tiga
dimensional yang dapat mendifraksi sinar X.
1.2 Sistem-sistem kristal
·
Isometrik,
·
Tetragonal,
·
Ortorombik,
·
Heksagonal,
·
Trigonal,
·
Monoklin,
·
dan Triklin.
Dari
ketujuh sistem kristal tersebut, dapat dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh
kristal tersebut.
Ø Sistem
isometri terdiri dari 5 kelas,
Ø sistem tetragonal terdiri atas 7 kelas,
Ø sistem ortorombik terdiri dari 3 kelas,
Ø heksagonal terdiri dari 7 kelas, trigonal
terdiri dari 5 kelas,
Ø dan sistem monoklin mempunyai 3 kelas.
Tiap kelas kristal mempunyai singkatan yang
disebut dengan simbol Ada 2 macam cara simbolisasi yang sering digunakan, yaitu
simbolisasi Schonflies dan Herman Maugin (simbolisasi internasional).
v untuk
itu disini tugas saya adalah yaitu membahas tentang sistem ortorombik dan
triklin.
B. SISTEM KRISTAL ORTHOROMBIK
Sistem
kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body
center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat
muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi
ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari
sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang
sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°. Dikatakan ortorombik karena sistem ini
mempunyai 3 sumbu simetri yang saling tegak lurus satu sama lain. Tetapi ketiga
sumbu ini mempunyai panjag yang berbeda-beda. Sumbu-sumbu simetri ini diberi
tanda huruf a, b, dan c denga parameter sumbu a<b<c. Sumbu a disebut
sumbu brakia, sumbu b disebut sumbu makro, dan sumbu c disebut sumbu vertikal.
Sistem kristal ini memiliki pusat simetri yang merupakan titik pertemuanantara
bidang dan sumbu simetri yang ada pada sistem kristal tersebut.Sistem kristal
ini juga mempunyai 3 bidang simetri karena jika banguntersebut dibagi oleh
sumbu simetri akan menghasilkan 2 bagian yang sama besarnya.
Gambar 5 Sistem Orthorhombik
Sistem kristal ini mempunyai 1 simetri putar
2-fold pada ketiga sumbunya yaitu apabila diputar berdasar sumbu a, b, c akan
menunjukkan 2 kenampakanyang sama. Berdasar contoh di atas, maka sistem kristal
ini digolongkan dalam kelasdypiramidal dengan Herman maugin Symbol 2/m 2/m 2/m.
Beberapa contohmineral yang mempunyai sistem kristal ortorombik kelas
dypiramidal adalah phurcalite, chesterite, epsomite.Sistem ini disebut juga
sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri kristal yang saling tegak lurus
satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut mempunyai panjang yang berbeda.
Pada
penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Orthorhombik
memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan
yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut
antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki
nilai 30˚ terhadap sumbu bˉ.
a. Definisi Sistem Orthorhombik
Sistem
ini disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri kristal yang
saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
panjang yang berbeda.
Pada
kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , sehingga panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang
sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi
α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak
lurus (90˚).
Kesimetrisan
dari sitem orthorombik memiliki 3 elemen simetri seperti :
Ø 3
bidang simetri : bidang-bidang sumbu
Ø 3
sumbu simetri diagonal : sumbu-sumbu kristalografi pusat simetri
Sistem ini
dibagi menjadi 3 kelas:
v Bisfenoid
Ø Kelas
: ke-7
Ø Simetri
: 2 2 2
Ø Elemen
Simetri : ada 3 sumbu putar
v Piramid
Ø Kelas
: ke-6
Ø Simetri
: 2 m
Ø Elemen
Simetri : ada 1 sumbu putar dua dan 2 bidang
v Bipiramid
Ø Kelas
: ke-8
Ø Simetri
: 2/m 2/m 2/m
Ø Elemen
Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang berpotongan
tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.
Ø ketiga
sumbu dan sebuah pusat
Beberapa contoh
mineral denga sistem kristal Orthorhombik ini adalah stibnite, chrysoberyl,
aragonite dan witherite (Pellant, chris. 1992)
Sistim
Trigonal / Orthorhombik / Rhombohedral; yaitu tiga sumbu terletak saling tegak
lurus satu sama lain, tetapi panjang sumbu saling berbeda, misal olivin, topaz.
Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana,
body center (berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah),
berpusat muka (yang ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada
dua sisi ortorombik (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk
dari sistem kristal ortorombik ini berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut
yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°. ini dikenal juga dengan sebutan
orthorombisdan mempunyai 3 sumbu kristal yang saling tegak lurusdengan yang
lainya. Ketiga sumbu kristal tersebutmempunyai panjang yang berbeda. Contoh:
Topaz,Selestin, Staurolit, Anhidrit, Barit, Aragonit, Brukit,Enstatit,
Lawsonit, Olivin, Silimanit, dll.
b. Gambar sistem orthorombik :
Pada
sistem ortorombik, sumbu kristalnya berjumlah tiga buah yang kesemuanya tidak
sama panjang dan ketiganya saling berpotongan tegak lurus. Satu sumbu memanjang
vertical, yang disebut sumbu c. Sumbu satunya lebih panjang disebut sumbu
a.Sumbu ketiganya melintang dari kanan ke kiri yang disebut sumbu b.Tipe kristal Ortorombik memiliki 3 (tiga) sumbu
yang berbeda yang berpotongan tepat 90 derajat dari sistem kristalnya. Topas
(sebuah silikat fluorin-alumunium) adalah contoh yang sangat baik untuk
menggambarkan sistem kristal ortorombik ini.
v Contoh
Mineral Sistem Ortorombik : Topaz
Ø Nama
Mineral : Topas
Ø Rumus
kimia : Al2(SiO4)(F2OH)2
Ø Berat
Jenis (BD) : 19,3
Ø Sistim
Kristal : ortorombik
Ø Belahan
: sempurna
Ø Warna
: bening,kuning, merah mudakebiruan, kehijauan
Ø Goresan
: -
Ø Kekerasan
: 8
v Lain
nya : (Rhombic = Prismatic = Trimetric)
Ketentuan:
Ø Sumbu
: a ¹ b ¹ c
Ø Sudut a = b = g =
900
Ø Sb
c adalah sumbu terpanjang
Ø Sb
a adalah sumbu terpendek
Ø Sb
a disebut Sb Brachy
Ø Sb
b disebut Sb Macro
Ø Sb
c disebut Sb Basal
Cara
menggambar:
Ø Ð a- /
b+ = 300
Ø a
: b : c = 1 : 4 : 6
Gambar sistem kristal Orthorombik dengan
nama Orthorombic Brachi Makro Basal Pinacoid dengan contoh
mineral Barite(BaSO4)
c. Contoh kristal orthorombik :
Tipe
kristal ini memiliki 3 (tiga) sumbu
yang berbeda yang berpotongan tepat 90 derajat dari sistem
kristalnya. Topas (sebuah silikat
fluorin-alumunium) adalah contoh yang sangat baik untuk menggambarkan sistem kristal ortorombik
ini.





C. SISTEM KRISTAL TRIKLIN
Sistem
ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak
lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.Pada kondisi
sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a
≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau
berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚.
Hal ini berarti, pada system ini, sudut α, β dan γ tidak saling tegak lurus
satu dengan yang lainnya.
Gambar
7 Sistem Triklin
Pada
penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, Triklin memiliki
perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan
menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar
sumbunya a+^bˉ = 45˚ ; bˉ^c+= 80˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+
memiliki nilai 45˚ terhadap sumbu bˉ dan bˉ membentuk sudut 80˚ terhadap c+.
Sistem ini
dibagi menjadi 2 kelas:
Pedial
Ø Kelas
: ke-1
Ø Simetri
: 1
Ø Elemen
Simetri : hanya sebuah pusat
Pinakoidal
Ø Kelas
: ke-2
Ø Simetri
: 1bar
Ø Elemen
Simetri : hanya sebuah pusat
a. Definisi Sistem Triklin
Tipe
kristal ini memiliki 3 (tiga) sumbu yang tidak sama yang saling berpotongan
pada sisi miringnya. Felspar-Albit (sebuah silikat natrium dan aluminium)
merupakan contoh dari mineral dengan sistem kristal triklin.Sistem ini
mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak
lurus.
Demikian juga panjang masing-masing sumbu
tidak sama. System kristal Triklin
memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang
sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan
juga memiliki sudut kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚. Hal ini berarti, pada system
ini, sudut α, β dan γ tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.
Beberapa
contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite, anorthite,
labradorite, kaolinite, microcline dan anortoclase, kyanit, oligoclase,
thodonit, pherthite, pectolite, amblygonute (Pellant, chris. 1992).
Sistim
Triklin ini ; yaitu ketiga sumbu tidak sama panjang terletak tidak tegak lurus
satu sama lainya. Kedudukan sumbu dipilih sedemikian rupa sehingga sumbu dengan
sudut yang lebih dari 90 derajat besarnya mengarah kejurusan kita, misalnya
plagioklas.Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem
kristal ini memiliki panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki
besar sudut yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.
Pada
sistem ini memiliki tiga sumbu yang tidaksaling tegak lurus satu dengan yang lainanya.
Padadasarnya ketiga sumbu itu memiliki panjang yangbebeda-beda atau tidak sama
yang saling berpotongan pada sisi miringnya. Contoh: Plagioklas, Kianit,
Rodonit,Mikroklin, Wolastonit, dll. Felspar-Albit (sebuah silikat natrium dan
aluminium) merupakan contoh dari mineral dengan sistem
kristal triklin.
b. Gambar sistem triklin :
7.
Sistem Triklin
(Anorthic = Asymetric = Clinorhombohedral)
Ketentuan:
Ø Sumbu
: a ¹ b ¹ c
Ø Sudut
: a ¹ b ¹ g ¹ 900
Ø Semua
Sb a, b, c saling berpotongan dan
membuat sudut miring tidak sama besar.
Ø Sb
a disebut Sb Brachy
Ø Sb
b disebut Sb Macro
Ø Sb
c disebut Sb Basal
Cara menggambar:
Ø Ð
a+ / c¯ = 450
Ø Ð
b- / c + = 800
Ø a
: b : c = 1 : 4 : 6
c. Contoh kristalTriklin :




Kesimpulan :
1.
Kristalografi adalah
suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari sistem-sistem kristal.
Kristalografi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk luar kristal serta cara
penggambarannya. Kristal atau hablur adalah suatu benda padat homogen berbentuk
polihedral teratur, dibatasi oleh bidang permukaan licin, rata, yang merupakan
ekspresi bangun atau struktur dalamnya.
2.
Sistem kristal
ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body center (berpusat
badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka (yang
ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik
(yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
3.
.Sistem kristal ini
juga mempunyai 3 bidang simetri karena jika banguntersebut dibagi oleh sumbu
simetri akan menghasilkan 2 bagian yang sama besarnya. Sistem kristal ini
mempunyai 1 simetri putar 2-fold pada ketiga sumbunya yaitu apabila diputar
berdasar sumbu a, b, c akan menunjukkan 2 kenampakanyang sama.
4.
Sistem ini mempunyai 3
sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian
juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.
5.
Sistim Triklin ini ;
yaitu ketiga sumbu tidak sama panjang terletak tidak tegak lurus satu sama
lainya. Kedudukan sumbu dipilih sedemikian rupa sehingga sumbu dengan sudut
yang lebih dari 90 derajat besarnya mengarah kejurusan kita, misalnya
plagioklas. Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi.
Daftar Pustaka :
http://furqanwera.blogspot.com/2012/12/tujuh-sistem-kristal-beserta-gambar-dan.html
http://aulizar.wordpress.com/2010/11/24/kristal/